Jumat, 21 September 2018

Contoh Teks Prosedur beserta Struktur Teks dan Kebahasaan

 Cara Menggunakan Mikroskop dengan Benar
           
Mengamati benda yang berukuran besar, kita dapat mengamatinya secara langsung dengan jelas. Namun, apabila mengamati benda yang berukuran kecil, kita tidak bisa mengamati secara jelas. Agar dapat mengamati secara jelas, kita dapat menggunakan alat optik yang bernama mikroskop.
Mikroskop adalah salah satu alat optik yang digunakan untuk melihat secara jelas benda yang tak kasat mata, misalnya bakteri dan sel. Alat ini dapat digunakan untuk mengamati benda – benda yang berukuran kurang dari 1 mikrometer. Di sekolahan, mikroskop dapat kita temui di laboratorium, terutama Laboratorium Biologi.
Dalam menggunakan mikroskop terdapat langkah – langkah yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah cara menggunakan mikroskop dengan benar :
1. Ambillah mikroskop dengan tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop.
2.  Aturlah cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke diafragma.
3.  Letakkan preparat yang akan diamati di meja objek.
4. Untuk memperjelas gambar objek, putarlah makrometer dan mikrometer hingga bayangan objek terlihat jelas.
5. Kemudian ganti lensa objek ukuran mulai dari 10x, 40x, sampai 100x untuk memperoleh perbesaran kuat dengan cara memutar revolver hingga terdengar bunyi “klik”.
6.  Bersihkan dan simpanlah mikroskop setelah menggunakannya.
Dengan memperhatikan langkah – langkah yang benar, maka kita tidak akan kesulitan saat mengamati suatu benda menggunakan alat mikroskop.



Struktur Teks Prosedur
·      Tujuan :
Mengamati benda yang berukuran besar, kita dapat mengamatinya secara langsung dengan jelas. Namun, apabila mengamati benda yang berukuran kecil, kita tidak bisa mengamati secara jelas. Agar dapat mengamati secara jelas, kita dapat menggunakan alat optik yang bernama mikroskop.
Mikroskop adalah salah satu alat optik yang digunakan untuk melihat secara jelas benda yang tak kasat mata, misalnya bakteri dan sel. Alat ini dapat digunakan untuk mengamati benda – benda yang berukuran kurang dari 1 mikrometer. Di sekolahan, mikroskop dapat kita temui di laboratorium, terutama Laboratorium Biologi.
·      Langkah – langkah :
Dalam menggunakan mikroskop terdapat langkah – langkah yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah cara menggunakan mikroskop dengan benar :
1.  Ambillah mikroskop dengan tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop.
2.  Aturlah cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke diafragma.
3.  Letakkan preparat yang akan diamati di meja objek.
4. Untuk memperjelas gambar objek, putarlah makrometer dan mikrometer hingga bayangan objek terlihat jelas.
5. Kemudian ganti lensa objek ukuran mulai dari 10x, 40x, sampai 100x untuk memperoleh perbesaran kuat dengan cara memutar revolver hingga terdengar bunyi “klik”.
6.  Bersihkan dan simpanlah mikroskop setelah menggunakannya.
·      Penegasan ulang :
Dengan memperhatikan langkah – langkah yang benar, maka kita tidak akan kesulitan saat mengamati suatu benda menggunakan alat mikroskop.


Struktur Kebahasaan
·      Kata kerja imperatif :
 Ambillah, aturlah, letakkan, putarlah, bersihkan, simpanlah
·      Konjungsi :
dengan, dan, kemudian, namun, sampai, agar, yang
·      Pernyataan persuasif :
     Bersihkan dan simpanlah mikroskop setelah menggunakannya.
·      Kata teknis :
Sel, bakteri
·      Gambaran benda / alat :
 Mikroskop

Jumat, 18 Mei 2018

Macam - Macam Bentuk Pantai


MACAM – MACAM BENTUK PANTAI
  1. Spit adalah pantai yang salah satu ujungnya bersambung dengan daratan
  2. Baymounth adalah bukit endapan pada pantai yang memotong teluk dengan daratan
  3. Tombolo adalah bukit endapan pada pantai yang menghubungkan pulau dengan pulau utama
  4. Nehrung adalah endapan pasir yang melintang berbentuk seperti lidah (lidah pantai)

Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Anekdot


Struktur teks anekdot :
  1. Abstraksi, terletak pada bagian awal paragraf yang berisikan gambaran awal tentang isi dari teks anekdot
  2. Orientasi, latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam teks
  3. Krisis, permunculan permasalahan yang terjadi dalam teks anekdot
  4. Reaksi, langkah penyelesaian masalah yang timbul dalam bagian krisis
  5. Koda, bagian yang menutup cerita dalam teks anekdot
Contoh Analisis Struktur Teks Anekdot 


Unsur kebahasaan teks anekdot :
  1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
  2. Menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban
  3. Menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan waktu (kemudian, lalu, dll)
  4. Menggunakan kata kerja aksi (menulis, membaca, berjalan, dll)
  5. Menggunakan kalimat perintah
  6. Menggunakan kalimat seru 
Contoh Analisis Unsur Kebahasaan Teks Anekdot 

Macam - Macam Wakaf dan Contohnya


MACAM – MACAM WAKAF

a)  Wakaf Ahli atau Wakaf Dzurri
Wakaf yang ditujukan kepada orang – tertentu, seseorang atau lebih (keluarga atau bukan)
Contoh :
Seseorang yang mewakafkan sebidang tanah kepada anak atau cucu, wakafnya sah dan yang berhak mengambil adalah orang yang ditunjuk dalam pernyataan wakaf

b)  Wakaf Khairi
Wakaf untuk kepentingan keagamaan atau kemasyarakatan
Contoh :
Wakaf yang diserahkan untuk keperluan pembangunan masjid, sekolah, jalan, rumah sakit, panti asuhan, dll

c)  Wakaf Produktif
Harta yang diwakafkan untuk kegiatan produksi dan hasilnya disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf
Contoh :
Wakaf tanah untuk digunakan bercocok tanam, mata air untuk dijual airnya, dll

Teks Biografi Dewi Sartika dan Strukturnya


Dewi Sartika

Dewi Sartika lahir dari keluarga priyayi daerah Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden Somanagara. Walaupun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah ibunya bersih keras untuk menyekolahkan Dewi Sartika di sakola Belanda. Dewi Sartika diasuh oleh pamannya setelah ayahnya wafat. Pamannya saat itu menjadi patih di Cicalengka. Oleh pamannya, ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda.  Sedangkan wawasan kebudayaan barat ia dapatkan dari Nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda.
Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidikan dan kegigihan yang ia miliki untuk meraih kesuksesan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering melakukan kegiatan yang pernah ia dapat di sakola, yaitu belajar membaca, belajar menulis, belajar bahasa Belanda bersama anak – anak pembantu di Kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting ia gunakan sebagai media untuk belajar bersama.
Saat Dewi Sartika berusia sepuluh tahun, Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca tulis dan kalimat yang diucapkan oleh anak – anak pembantu dengan menggunakan bahasa Belanda. Hal itu membuat masyarakat menjadi heboh, karena pada saat itu belum ada anak – anak yang memiliki kemampuan untuk berbahasa Belanda.
Setelah beranjak remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung. Jiwanya yang telah tumbuh menjadi dewasa semakin membawanya untuk dapat mewujudkan cita – citanya. Hal ini di dorong oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang mempunyai keinginan sama dengan Dewi Sartika. Tetapi, meskipun keinginan yang sama dengan pamannya, tidak menjadikan cita – cita tersebut dapat terwujud dengan mudah. Karena pada saat itu terdapat adat yang mengekang kaum wanita. Hal itulah yang membuat pamannya kesulitan dan khawatir terhadap Dewi Sartika. Akhirnya, Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan mendapatkan izin untuk mendirikan sekolah untuk perempuan berkat kegigihan dan perjuangannya
Sejak tahun 1902, Dewi Sartika dapat merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan beberapa anggota keluarganya yang perempuan. Materi yang diajarkan pada saat itu adalah merendam, memasak, membaca, menulis, dan menjahit.
Tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka sebuah Sakola Istri yang merupakan sekolah perempuan pertama se – Hindia Belanda. Tenaga pengajarnya ada 3 orang, yaitu Dewi Sartika sendiri dan dibantu oleh dua saudaranya, Nyi Poerwa dan Nyi Oewid. Jumlah muridnya saat itu ada 20 orang.
Sakola Istri menambah kelas pada tahun 1905, sehingga pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi ini dibeli oleh Dewi Sartika dengan uang tabungannya sendiri dan bantuan dana dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa Sunda lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.
Tahun – tahun berikutnya, beberapa wilayah di Pasundan bermunculan sakola Istri yang dikelola oleh perempuan – perempuan Sunda yang mempunyai cita – cita yang sama dengan Dewi Sartika.
Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan sakola Istri di Kabupaten Pasundan. Memasuki usia yang ke sepuluh, nama sekolah ini diganti menjadi Sakola Keutamaan Istri. Kota – kota Kabupaten Pasundan yang belum memiliki Sakola Keutamaan Istri hanya tinggal di tiga tempat. Semangat ini sampai menyebrang ke Bukit Tinggi, dimana Sakola Keutamaan Istri di dirikan oleh Encik Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan sudah mempunyai Sakola Keutamaan Istri disetiap daerah tahun 1920. Ditambah lagi beberapa yang berdiri di kota Kewedanaan.
Pada bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang berusia 25 tahun, kemudian berganti nama lagi menjadi “Sakola Raden Dewi”. Atas jasa dalam bidang pendidikan, Dewi Sartika dianugrahi bintang jasa oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 1947 di Tasikmalaya. Ia dimakamkan di Cigagadon Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dia dimakamkan kembali di kompleks pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung.
Sebaiknya, kita sebagai generasi muda harus mengenang jasa Dewi Sartika. Semangat dan jasanya dalam memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita jangan kita lupakan begitu saja. Semoga dengan apa yang telah dilakukannya, wanita – wanita di Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik lagi untuk masa depan yang lebih cerah demi kemajuan bangsa Indonesia.



Struktur Biografi Dewi Sartika

·      Orientasi
Dewi Sartika lahir dari keluarga priyayi daerah Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden Somanagara. Walaupun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah ibunya bersih keras untuk menyekolahkan Dewi Sartika di sakola Belanda. Dewi Sartika diasuh oleh pamannya setelah ayahnya wafat. Pamannya saat itu menjadi patih di Cicalengka. Oleh pamannya, ia mendapatkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda.  Sedangkan wawasan kebudayaan barat ia dapatkan dari Nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda.

·      Kejadian Penting
Sejak kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidikan dan kegigihan yang ia miliki untuk meraih kesuksesan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering melakukan kegiatan yang pernah ia dapat di sakola, yaitu belajar membaca, belajar menulis, belajar bahasa Belanda bersama anak – anak pembantu di Kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting ia gunakan sebagai media untuk belajar bersama.
Saat Dewi Sartika berusia sepuluh tahun, Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca tulis dan kalimat yang diucapkan oleh anak – anak pembantu dengan menggunakan bahasa Belanda. Hal itu membuat masyarakat menjadi heboh, karena pada saat itu belum ada anak – anak yang memiliki kemampuan untuk berbahasa Belanda.
Setelah beranjak remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung. Jiwanya yang telah tumbuh menjadi dewasa semakin membawanya untuk dapat mewujudkan cita – citanya. Hal ini di dorong oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang mempunyai keinginan sama dengan Dewi Sartika. Tetapi, meskipun keinginan yang sama dengan pamannya, tidak menjadikan cita – cita tersebut dapat terwujud dengan mudah. Karena pada saat itu terdapat adat yang mengekang kaum wanita. Hal itulah yang membuat pamannya kesulitan dan khawatir terhadap Dewi Sartika. Akhirnya, Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan mendapatkan izin untuk mendirikan sekolah untuk perempuan berkat kegigihan dan perjuangannya
Sejak tahun 1902, Dewi Sartika dapat merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar di hadapan beberapa anggota keluarganya yang perempuan. Materi yang diajarkan pada saat itu adalah merendam, memasak, membaca, menulis, dan menjahit.
Tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka sebuah Sakola Istri yang merupakan sekolah perempuan pertama se – Hindia Belanda. Tenaga pengajarnya ada 3 orang, yaitu Dewi Sartika sendiri dan dibantu oleh dua saudaranya, Nyi Poerwa dan Nyi Oewid. Jumlah muridnya saat itu ada 20 orang.
Sakola Istri menambah kelas pada tahun 1905, sehingga pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi ini dibeli oleh Dewi Sartika dengan uang tabungannya sendiri dan bantuan dana dari Bupati Bandung. Lulusan pertama keluar pada tahun 1909, bahasa Sunda lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal.
Tahun – tahun berikutnya, beberapa wilayah di Pasundan bermunculan sakola Istri yang dikelola oleh perempuan – perempuan Sunda yang mempunyai cita – cita yang sama dengan Dewi Sartika.
Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan sakola Istri di Kabupaten Pasundan. Memasuki usia yang ke sepuluh, nama sekolah ini diganti menjadi Sakola Keutamaan Istri. Kota – kota Kabupaten Pasundan yang belum memiliki Sakola Keutamaan Istri hanya tinggal di tiga tempat. Semangat ini sampai menyebrang ke Bukit Tinggi, dimana Sakola Keutamaan Istri di dirikan oleh Encik Rama Saleh. Seluruh wilayah Pasundan sudah mempunyai Sakola Keutamaan Istri disetiap daerah tahun 1920. Ditambah lagi beberapa yang berdiri di kota Kewedanaan.
Pada bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang berusia 25 tahun, kemudian berganti nama lagi menjadi “Sakola Raden Dewi”. Atas jasa dalam bidang pendidikan, Dewi Sartika dianugrahi bintang jasa oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 1947 di Tasikmalaya. Ia dimakamkan di Cigagadon Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dia dimakamkan kembali di kompleks pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung.

·      Reorientasi
Sebaiknya, kita sebagai generasi muda harus mengenang jasa Dewi Sartika. Semangat dan jasanya dalam memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita jangan kita lupakan begitu saja. Semoga dengan apa yang telah dilakukannya, wanita – wanita di Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik lagi untuk masa depan yang lebih cerah demi kemajuan bangsa Indonesia.

Minggu, 29 April 2018

Cara Membuat Udang Kering


UDANG KERING
Alat dan Bahan :
·      ¼ kg udang segar yang berukuran kecil
·      Air (untuk mencuci & merebus udang)
·      Garam dapur secukupnya
·      Tampah
·      Saringan
·      Panci
·      Baskom

Cara membuat :
1.  Pisahkan antara kepala dan ekor udang
2.  Cuci udang segar hingga bersih untuk menghilangkan kotoran – kotoran yang menempel
3.  Panaskan air hingga mendidih. Jika sudah mendidih rebus udang selama 30 menit
4.  Saring udang yang telah matang menggunakan saringan untuk memisahkannya dari air
5.  Sebarlah udang di atas tampah, kemudian taburi garam secukupnya agar kering udang tahan lama
6.  Jemur udang sampai kering di bawah terik sinar matahari selama 3 – 5 hari

Cara Membuat Pizza Nasi Sederhana (Tanpa Oven)

Pizza Nasi
Alat dan bahan :
  • 7 sdm nasi putih hangat
  • 2 butir telur ayam
  • Garam sekucupnya (bisa diganti dengan masako atau royco)
  • 2 sosis (diiris kecil)
  • ½ bawang bombay ukuran sedang (diiris berbentuk setengah lingkaran)
  • Saus cabai
  • Keju Kraft Quick Melt (yang sudah diparut)
  • Margarin
  • Teflon (ukuran sedang)

Cara membuat :
  1. Tumis bawang bombay dengan sedikit margarin, sisihkan
  2. Tumis sosis dengan sedikit margarin, sisihkan
  3. Kocok telur dengan garam sekucupnya (bisa diganti dengan masako atau royco). Masukkan nasi ke adonan telur, lalu aduk sampai rata
  4. Panaskan teflon menggunakan margarin dengan api kecil, masukkan adonan pizza, lalu tutup teflon
  5. Setelah adonan setengah matang, berikan saus cabai di atas adonan secara merata
  6. Taruh sosis dan bawang bombay di atas adonan yang telah diberi saus cabai
  7. Taburkan parutan keju kraft quick melt di atasnya
  8. Tutup teflon, tunggu hingga keju meleleh sekitar 5 – 8 menit
  9. Jika keju telah meleleh, pizza nasi siap dihidangkan

Contoh Teks Laporan Hasil Observasi dan Strukturnya

Majalah Dinding
Majalah dinding atau biasa disebut dengan mading adalah salah satu media komunikasi massa tertulis yang sangat sederhana. Dinamakan majalah dinding karena prinsip dasar majalah dominan di dalamnya dan penyajiannya ditempel pada dinding. Penyajiannya bisa berupa tulisan, gambar, atau gabungan dari keduanya yang disusun secara variasi. Materi mading disusun secara harmonis agar terlihat menarik.
            Bagian – bagian yang termuat dalam mading biasanya judul mading, artikel, opini, puisi atau pantun, info menarik, cerpen, dan hiasan mading. Judul biasanya dibuat berdasarkan tema mading saat itu dan dibuat sekreatif mungkin agar dapat menarik minat pembaca. Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Artikel tentu saja berisi karangan singkat yang berkaitan dengan tema. Opini adalah pendapat orang – orang tentang tema yang diambil. Biasanya di dalam mading terdapat puisi atau pantun. Namun, puisi dan pantun hanya sebagai pelengkap mading saja. Info – info menarik sangat penting dalam pembuatan mading, karena untuk menarik minat pembaca. Sedangkan cerpen hanya untuk melengkapi mading saja yang berhubungan dengan tema. Penggunaan hiasan dalam mading sangat diperlukan, karena dengan adanya hiasan akan memperindah tampilan mading. Biasanya berupa kertas lipat, kertas kado, pita, kain perca, dan lain – lain.
            Peranan majalah dinding sangatlah beragam dalam kehidupan sehari – hari antara lain sebagai media  komunikasi, wadah kreativitas, dan menumbuhkan kebiasaan membaca seseorang. Dunia akan menjadi luas bila kita gemar membaca, sehingga minat membaca harus lebih ditingkatkan. Bukan hanya itu saja, fungsi mading yang lain adalah untuk melatih kemampuan menulis. Berawal dari menulis hal – hal yang sederhana, maka seseorang akan menjadi terbiasa dalam hal menulis. Sehingga bisa menjadi penulis yang profesional.


Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

a)  Pernyataan Umum
Majalah dinding atau biasa disebut dengan mading adalah salah satu media komunikasi massa tertulis yang sangat sederhana. Dinamakan majalah dinding karena prinsip dasar majalah dominan di dalamnya dan penyajiannya ditempel pada dinding. Penyajiannya bisa berupa tulisan, gambar, atau gabungan dari keduanya yang disusun secara variasi. Materi mading disusun secara harmonis agar terlihat menarik.
b)  Deskripsi Bagian
Bagian – bagian yang termuat dalam mading biasanya judul mading, artikel, opini, puisi atau pantun, info menarik, cerpen, dan hiasan mading. Judul biasanya dibuat berdasarkan tema mading saat itu dan dibuat sekreatif mungkin agar dapat menarik minat pembaca. Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Artikel tentu saja berisi karangan singkat yang berkaitan dengan tema. Opini adalah pendapat orang – orang tentang tema yang diambil. Biasanya di dalam mading terdapat puisi atau pantun. Namun, puisi dan pantun hanya sebagai pelengkap mading saja. Info – info menarik sangat penting dalam pembuatan mading, karena untuk menarik minat pembaca. Sedangkan cerpen hanya untuk melengkapi mading saja yang berhubungan dengan tema. Penggunaan hiasan dalam mading sangat diperlukan, karena dengan adanya hiasan akan memperindah tampilan mading. Biasanya berupa kertas lipat, kertas kado, pita, kain perca, dan lain – lain.
c)  Deskripsi Manfaat
Peranan majalah dinding sangatlah beragam dalam kehidupan sehari – hari antara lain sebagai media  komunikasi, wadah kreativitas, dan menumbuhkan kebiasaan membaca seseorang. Dunia akan menjadi luas bila kita gemar membaca, sehingga minat membaca harus lebih ditingkatkan. Bukan hanya itu saja, fungsi mading yang lain adalah untuk melatih kemampuan menulis. Berawal dari menulis hal – hal yang sederhana, maka seseorang akan menjadi terbiasa dalam hal menulis. Sehingga bisa menjadi penulis yang profesional.

Fungsi Alat Musik Tradisional dan Fungsi Alat Musik Gamelan


A.     FUNGSI ALAT MUSIK TRADISIONAL
  • Mengisi suasana dalam suatu adegan sendratari
  • Sarana komunikasi
  • Sebagai pertunjukan dan hiburan
  • Sarana ekspresi diri dan kreasi
B.     FUNGSI ALAT / WADITRA MUSIK DALAM KELOMPOK GAMELAN
  • Waditra kenong, merupakan aksen – aksen untuk memperkuat tabuh slentem dan gong sebagai penjaga irama
  • Waditra Kendang dan Bonang Degung, kecapi indung sebagai anceran wiletan yaitu alat musik yang dijadikan sebagai pengatur irama dan tempo lagu
  • Waditra rebab, suling, gambang berfungsi untuk melodi lagu
  • Waditra slentem, demung, saron, jentreng, sebagai kerangka lagu 
  • Waditra rincik, kecapi rincik, gambang, suling sebagai waditra yang memberikan lilitan melodi
C.     JENIS KELOMPOK ANSAMBEL MUSIK GAMELAN
  • Ansambel besar, sajian gending gamelan Pelog Salendro, gamelan Sekaten atau Gamelan Bali
  • Ansambel Sedang, sajian gamelan Degung, Renteng, Tarling, Angklung
  • Ansambel Kecil, sajian Talempong, Tatagani, Rengkong, Gondang
  • Ansambel Mandiri, sajian Karinding, Calung, Dogdog, Kacapian
D.     FUNGSI ALAT MUSIK GAMELAN
  • Sebagai konser musikal
  • Mengiringi pertunjukan wayang
  • Media pendidikan musik tradisional di sekolah
  • Media kreativitas untuk membuat komposisi musik modern
  • Pengiring upacara adat keluarga kerajaan

Jumat, 27 April 2018

Biografi dan Hasil Karya Raden Saleh

Tips Memilih SMA/SMK Saat Lulus SMP

Makalah Tentang Penghijauan

UPAYA MENINGKATKAN PENGHIJAUAN

LINGKUNGAN





DISUSUN OLEH :

  1. Afila Dwi Hanifah      (03) 
  2. Anisa Yuliani P.         (08)
  3. Raudatul Madinah    (23)
  4. Shindi Widya N.        (30)



KELAS VIII F
SMP NEGERI 02 PATI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016



KATA PENGANTAR

          Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada kita, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Makalah ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Penghijauan Lingkungan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia pada semester genap di tahun pembelajaran 2015-2016 SMP N 02 PATI dengan harapan bermanfaat dengan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
         
          Dengan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya maka melalui kesempatan ini saya menyampaikan rasa hormat saya kepada :

  1. Bapak Sutarso, selaku kepala SMP N 02 PATI yang telah memberikan dorongan serta dukungan dalam penyelesaian makalah ini.
  2. Ibu Ruse Irma Handayani, selaku wali kelas VIII F SMP N 02 PATI serta guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII F SMP N 02 PATI yang telah memberikan dorongan dan masukan dalam menyusun makalah ini.
  3. Kedua orang tua saya tercinta yang selalu memberikan doa, dorongan moral dan  material serta selalu menantikan keberhasilan saya pada penyelesaian makalah ini.
  4. Segenap Bapak dan Ibu guru SMP N 02 PATI yang selalu membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
  5. Serta teman – teman sekalian yang turut berperan dalam memberikan kritik dan saran yang membangun kita dalam menyelesaikan makalah ini.

                   Saya menyadari bahwa dalam penulisan karya tangan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat. 



                                                                   Pati, 12 Januari 2016




                                                                             Penulis


BAB I
PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang
Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan untuk menangani krisis lingkungan dan pemanasan global yang sedang terjadi saat ini. Penghijauan mempunyai berbagai peran dan fungsi. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Alangkah baiknya juga apabila ada program untuk menggenalkan  penghijauan yang dilaksanakan di sekolah – sekolah di Indonesia. Hal ini sangat penting, karena penghijauan harus ditanamkan sejak dini, sehingga tercipta generasi yang dapat lebih menghargai lingkungan alam.
Pentingnya penghijauan Untuk mengurangi peristiwa global worming,tentunya penhijauan sangat penting bagi sekolah ,selain menyejukan udara di sekitar nya,dapat juga memperindah pemandangan.
Penghijauan tidak hanya menanam pohon saja, dengan membersihkan setiap ruangan dan lingkungan sekitar, serta membuang sampah pada tempatnya juga termasuk penghijauan.

1. 2    Rumusan Masalah
          1.2.1  Bagaimana cara melakukan penghijauan?
          1.2.2  Bagaimana cara mencegah penebangan liar?
          1.2.3  Mengapa masyarat malas menjaga lingkungan?
          1.2.4  Apa dampak positif penghijauan?
          1.2.5  Apa dampak negatif bila tidak melakukan penghijauan?

1.3     Tujuan Penelitian
          1.3.1 Untuk mengetahui cara melakukan penghijauan
          1.3.2 Untuk mengetahui cara mencegah penebangan liar
          1.3.3 Untuk mengetahui alasan masyarakat malas menjaga lingkungan
          1.3.4 Untuk mengetahui dampak positif penghijauan
          1.3.5 Untuk mengetahui dampak negatif bila tidak melakukan penghijauan 

1.4     Metode Penelitian
          Dalam tugas Bahasa Indonesia ini penulisan menggunakan metode ke perpustakaan, mudah – mudahan dengan metode ini penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan baik dan benar. Penulis memohon maaf sebesar – besarnya bila dalam karya tulis ini banyak kesalahan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Cara Melakukan Penghijauan
          Penghijauan sangat mudah dilakukan apabila ada kemauan dari masing – masing individu. Karena manfaat penghijauan sangat besar bagi kesehatan kita. Cara – cara tersebut dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Melakukan kerja bakti
  • Menanam tanaman di sekitar lingkungan
  • Membuat lubang biopori tiap – tiap teras rumah (jika lahan memungkinkan)
  • Jangan menebang pohon sembarangan (melakukan tebang pilih)
  • Membuat taman untuk paru – paru kota

     Dengan tindakan tersebut, diharapkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penghijauan.

2.2     Cara Mencegah Penebangan Liar
        Dalam hal ini, penulis ingin memberikan konstribusi dalam menyikapi adanya penebangan hutan secara liar dengan cara sebagai berikut :
  • Membuat/menetapkan UU tentang pelarangan penebangan hutan secara liar
  • Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang dampak dan akibat dari penebangan hutan secara liar
  • Melakukan sistem tebang pilih tanaman
  • Membentuk polisi hutan untuk mengawasi kelestarian hutan
2.3     Alasan Masyarakat Malas Menjaga Lingkungan
     Banyak alasan mengapa masyarakat malas menjaga kelestarian lingkungan, diantara yaitu :
  • Kurangnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
  • Masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi
  • Kurangnya pelatihan akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan saat masih dini
2.4      Dampak Positif dari Penghijauan
       Melalui penghijauan, masalah lingkungan seperti banjir, kesulitan air bersih, dan polusi udara frekuensi dampak lingkungannya semakin berkurang. Penghijauan salah satu cara mudah menyelamatkan lingkungan. Mempertahankan zona hijau dengan melakukan penghijauan/gerakan hijau akan memperbaiki kualitas lingkungan dan kehidupan mahluk hidup. Berikut dapat disimak manfaat penghijauan bagi lingkungan dan manusia :
  • Menjaga kualitas air tanah
  • Melindungi satwa/edhapis
  • Mengurangi polusi udara
  • Mengurangi dampak hujan asam
  • Mencegah efek rumah kaca
2.5     Dampak Negatif Apabila Tidak Dilakukan Penghijauan
   Kerusakan lingkungan sangat berdampak pada kehidupan manusia menghasilkan bencana saat ini maupun masa yang akan datang, bahkan sampai beberapa generasi selanjutnya. Makalah ini mengingatkan untuk betapa ruginya kita selaku manusia yang tidak dapat menjaga lingkungan hidup yang tetap lestari untuk diwariskan kepada anak cucu kita.
Lingkungan yang rusak tidak menyediakan lagi kondisi habitat yang sesuai bagi kehidupan mahluk hidup. Mahluk hidup seperti hewan akan berpindah mencari suatu tempat yang ideal agar kebutuhan hidupnya seperti makanan, minum dan ruang hidup dapat terpenuhi.
Penyebab utama kerusakan lingkungan pertama adalah akibat ulah manusia dan yang kedua akibat alam, dalam hal ini bencana alam. Tetapi penyebab akibat ulah manusia sangat tinggi dan besar pengaruhnya dibandingkan kejadian oleh alam yang tidak setiap hari terjadi.




BAB III
PENUTUP


3.1     Kesimpulan        
          Penghijauan lingkungan memberikan dampak yang baik bagi lingkungan itu sendiri. Karena, melalui penghijauan lingkungan menjadi bersih, asri, nyaman, sehat, dan enak dipandang mata. Dengan cara – cara yang telah penulis berikan, semoga pembaca dapat melakukannya agar dapat terciptanya lingkungan yang hijau nan asri.

3.2     Saran
      Lakukanlah sesering mungkin untuk penghijauan lingkungan. Namun, penghijauan juga dapat dilakukan di lingkungan sekolah.
          Pengembangan ilmu pengetahuan, membuat segalanya dapat menjadi riset mengenai penghijauan yang ada dan sebaliknya pemerintah memberikan masukan dan kebijakan yang tegas dan tepat untuk membuat perubahan – perubahan.


         


DAFTAR PUSTAKA